Senin, 30 Agustus 2010

PARA peneliti Israel mengatakan, mereka telah menemukan cara untuk membunuh sel- sel yang terinfeksi HIV.

Pada akhirnya, penemuan
diharapkan bisa menawarkan
harapan bagi obat untuk HIV.
Teknik yang dilakukan peneliti
adalah mendapatkan virus
untuk dibebani pada sel induk,
yang mana membuat sel
tersebut akan merusak dirinya
sendiri dan membunuh virus.
Sejauh ini, terapi
penyembuhan HIV yang
dianggap senjata terkuat
terhadap virus, yakni terapi
antiretroviral, memang bisa
menghentikan HIV bereplikasi,
tetapi tidak memberantasnya
dari sel induk atau
menghilangkan sel-sel
tersebut. Para peneliti
mengatakan bahwa
pendekatan yang mereka
gunakan dapat menciptakan
sebuah terapi anti-HIV yang
akan membasmi virus HIV.
Demikian seperti dilansir
okezone dari Health24, Kamis
(19/8/2010).
Penelitian
Salah satu peneliti, Profesor
Abraham Loyter dari
Universitas Ibrani Yerusalem,
mengatakan bahwa HIV
menyebar melalui tubuh
manusia ketika DNA-nya telah
dimasukkan ke dalam gen sel
induk. Namun, virus yang
disisipkan hanya cukup bagi
DNA untuk bereplikasi, tidak
cukup untuk membuat gen sel
induk tidak stabil, yang akan
mengakibatkan kematian sel
yang terinfeksi dalam proses
yang disebut apoptosis.
Loyter mengatakan, ia dan
timnya menggunakan asam
amino yang disebut peptida
untuk meningkatkan integrasi
HIV DNA ke dalam gen
manusia. Hal ini menyebabkan
sel yang terinfeksi masuk ke
"panic mode " dan merusak
diri sendiri. Sebagai catatan,
percobaan tidak mempunyai
efek pada sel-sel yang tidak
terinfeksi.
Para peneliti memeringatkan
bahwa sejauh ini mereka
sebatas "menyembuhkan" HIV
di laboratorium.
"Meskipun penelitian ini
menjanjikan, sebuah
peringatan besar terhadap
studi bahwa ini adalah
langkah awal. Sejauh ini,
percobaan ini hanya terbukti
'mengobati’ HIV pada cawan
kecil berisi sel di
laboratorium, tetapi temuan
merupakan perkembangan
menarik dalam upaya untuk
memberantas wabah global
yang menghancurkan ini,"
kata Loyter.
“Proses ini mungkin akhirnya
akan dikembangkan menjadi
sebuah terapi antivirus baru
dan umum," katanya.
Rencananya, temuan ini akan
diterbitkan dalam jurnal AIDS
Research and Therapy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar